Home » , , , » Pengertian Puasa Ramadhan Dan Sejarahnya

Pengertian Puasa Ramadhan Dan Sejarahnya

Pengertian Puasa Ramadhan Dan Sejarahnya
Pengertian Puasa Ramadhan. Di pertengahan tahun 2015 ini akan kita lihat dan rasakan riuh suara umat islam diseluruh dunia menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Bukan sekedar mencari kapan tiba waktunya bulan tersebut hadir menghampiri kita, namun di balik semua itu kerinduan akan ibadah puasa ramadhan menjadi salah satu kegembiraan semua muslim. Guna memberikan pemahaman lebih dalam mengenai puasa ramadhan di bawah ini akan kami uraikan secara ringkas mengenai materi tersebut beserta sejarah dan dalil diwajibkannya puasa ramadhan bagi seluruh umat islam.

Pengertian puasa ramadhan

Secara bahasa kata “puasa” memiliki arti “menahan diri” sedangkan dalam istilah syara’ sering disebut dengan menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa  dimulai dari fajar (sebelum subuh) sampai dengan terbenamnya matahari (maghrib) semata-mata diniatkan karena perintah Allah pada bulan suci ramadhan. Dari pengertian puasa ramadhan tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa puasa ramadhan merupakan suatu ibadah wajib yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, bersetubuh di siang hari, dan lain sebagainya pada bulan suci ramadhan.

Sebagaimana ibadah wajib yang lain seperti sholat lima waktu, puasa ramadhan juga memiliki dalil yang menunjukkan suatu perintah untuk mengerjakannya. Meskipun dari pengertian puasa ramadhan yang tadi telah kita sampaikan secara jelas ibadah tersebut merupakan ibadah wajib namun untuk mengetahui lebih jauh dari perintah diwajibkannya puasa pada bulan suci ramadhan dapat kita simak tentang dalil dan perintah tersebut di bawah ini:

Surah Al Baqarah Ayat 183 s/d 185 yang berbunyi:


Artinya:
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, 
184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 
185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Dari firman Allah SWT di atas dapat kita ketahui bersama bahwa puasa ramadhan merupakan puasa wajib yang harus dikerjakan oleh seorang muslim yang memenuhi syarat wajib berpuasa diataranya adalah: mereka yang beraga islam, dengan cukup umur atau kerap disebut balikh dan berakal, suci dari haid dan nifas bagi perempuan, serta mampu menjalankan puasa.

Secara berturut-turut dalam ayat yang tertulis di atas terdapat perintah untuk melaksanakan puasa ramadhan, adapun hukum untuk melaksanakan puasa pada bulan ramadhan adalah wajib yang mana jika tidak kita kerjakan maka akan mendapatkan dosa dan jika kita mengerjakan maka akan mendapatkan pahala disisi Allah SWT. Al Qur’an telah mengantisipasi adanya sekelompok orang yang mungkin tidak mampu dan dengan keadaan terpaksa ia berbuka dan membatalkan puasanya maka Allah telah menjawabnya dengan dalil tersebut yakni bagi siapa saja yang meninggalkan puasa pada bulan ramadhan tentunya kita diwajibkan untuk mengganti pada hari lain selain di bulan suci ramadhan. Dari pengertian puasa ramadhan tersebut kita juga bisa mengetahui bahwa puasa ini merupakan puasa wajib yang perlu kita perjuangkan mati-matian karena memiliki perintah yang jelas.

Sejarah Diperintahkannya Berpuasa.

Pengertian-Puasa-Ramadhan
Ibadah puasa ramadhan merupakan ibadah wajib yang dikerjakan selama satu bulan penuh, adapun awal dari permulaan diwajibkannya puasa ramadhan yakni dengan turunya firman Allah yang tersirat dalam surah Al Baqarah ayat 183 sebagaimana telah kita tuliskan di atas. Lebih tepatnya lagi perintah tersebut datang pada tahun ke-2 hijriyah setelah Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya berhijrah dari kota Mekkah di kota Madinah.

Dalam sebuah situ islamnya muslim dituliskan bahwa pada awalnya setelah turunya wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW memerintahkan seluruh sahabatnya untuk melaksanakan puasa bagi mereka yang menghendaki. Sementara bagi mereka yang tidak menghendaki untuk berpuasa dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Dalam perkembangannya puasa ramadhan menjadi suatu ibadah wajib yang harus dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan kecuali bagi mereka yang berhalangan untuk melaksanakan puasa. Itupun harus diganti baik dengan berpuasa pada bulan lain ataupun dengan membayar fidhah tergantung dengan uzur yang mengikutinya.

Dengan memahami sejarah dan pengertian puasa ramadhan di atas semoga dapat menambah wawasan kita terhadap ibadah puasa wajib serta lebih termotivasi untuk senantiasa mengerjakan puasa tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

IKLAN DISINI